20 August 2010

Renungan Kedua Dari Lima Belas Pandangan Hidup Vivekananda




Sepasang suami istri setengah baya melanjutkan pembicaraan tentang 15 pandangan hidup dari Swami Vivekananda. Mereka membicarakan tentang pandangan hidup kedua. Sebagai referensi mereka menggunakan buku-buku Bapak Anand Krishna.......

17 August 2010

Ekspansi Roh Ekspansi Pikiran Ekspansi Kesadaran


Renungan diri, ditulis sebagai ekspresi kontemplasi.

Setiap pengalaman hidup adalah sebuah rentetan peristiwa yang menakjubkan, walaupun sebuah kejadian sepele sekalipun. Setiap langkah yang terjadi dalam waktu adalah proyeksi illahiyah yang mewujud. Rangkaian kehidupan seseorang dalam satu masa kehidupan adalah sebuah episode dari serial drama kehidupan yang abadi.

14 August 2010

Lagu Mahamudra



Catatan ini diambil dari Buku Tantra Yoga karya Bapak Anand Krishna, Terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama,Tahun 2002.

Ditulis sebagai sarana meniti ke dalam diri.

12 August 2010

Menutup lubang Jangkrik



Di tulis sebagai olah kontemplasi diri.
“Melihat tumpukan jerami, lihatlah dengan jelas.”

Pagi yang cerah membawa membawa sekuntum keindahan, sesaat dalam kelegaan, sepanjang siang dalam gegap gempita. Namun ketika senja mulai turun kegelapan pun menyelimuti hati yang gundah, pikiran yang resah, tidurpun menjadi susah.

11 August 2010

Renungan Pilihan antara Keduniawian dan Keilahian dalam Kisah Kresnayana pada relief Candi Penataran


Oleh : Triwidodo Djokorahardjo.

Sepasang suami istri setengah baya sedang mendiskusikan buku-buku karya Bapak Anand Krishna. Saat membaca Kisah Kresnayana yang terdapat pada relief Candi Penataran mereka mencoba memandang dengan kacamata berbeda. Buku-buku, “Atma Bodha Menggapai Kebenaran Sejati Kesadaran Murni dan Kebahagiaan Kekal” dan “Isa Hidup dan Ajaran Sang Masiha” karya Bapak Anand Krishna dijadikan kacamata bagi mereka.

08 August 2010

Melampaui Pengalaman Melihat Kesejatian



Di tulis sekedar sebagai olah kontemplasi diri.

Para suci mengatakan bahwa orang-orang yang telah mencapai Pencerahan berada jauh dari kekotoran bathin. Ini tidak berarti bahwa mereka membebaskan diri dari kekotoran jiwa, sama sekali tidak demikian, ibarat daun teratai yang berada di dalam kolam. Daun muncul dari dalam air, keduanya saling berdekatan dan berhubungan, namun daun yang tumbuh tidak menjadi basah dan kotor. Air dan lumpur bisa di ibaratkan sebagai kekotoran bathin, dan daun sebagai kesadaran yang tumbuh dalam pencerahan.

05 August 2010

Dibawah Asuhan Rembulan



Oleh : Sigit Suryono
Tengadah di kaki langit, memandang awan-gumawan yang berarak. Seekor camar meliuk menukik menyusuri pusaran angin. Merentangkan sayap kecilnya, lepas bebas meluncur menderu, menjelajahi setiap ujung pandang. sebuah keleluasan murni alami selaras lembut menyusuri ketinggian, memandang segala keindahan, sebuah bentangan cakrawala luas tak berbatas.

04 August 2010

Suara Hati Kemana Engkau Pergi?



“Keramaian dunia” adalah proyeksi dari pikiran kita. Pikiran kita kacau dan kita melihat kekacauan dimana-mana. Bebas dari keramaian dunia, berarti bebas dari keramaian pikiran. Dan, untuk itu kita tidak perlu meninggalkan sesuatu. Bebas dari keramaian dunia, berarti bebas dari keramaian pikiran. Tanpa meninggalkan dunia, kita bisa terbebaskan dari keramaian dunia. Tidak perlu ke hutan. Di tengah keramaian mall pun kita bisa menyadari kehadiran-Nya.....
(Triwidodo Djokoraharjo)

01 August 2010

Menyederhanakan dan Merayakan Hidup


Oleh ; Sigit Suryono
Aku mulai meyakini bahwa menjadikan diri layak untuk cinta adalah realitas puncak dari keberadaan diri hadir ke panggung dunia ini. Ketika suatu saat aku berdiri di tengah-tengah kehidupan dan memandang setiap kejadian di sekeliling, aku mulai menangkap sinyal-sinyal.

>>>

-



-