Para ahli Hindu Dharma menyatakan bahwasanya karya suci ini merupakan sebuah karya filosofi terbaik yang pernah hadir di bawah sinarnya Sang Mentari.
Berikut adalah sedikit rangkuman dari mutiara-mutiara tak ternilai harganya, hasil pendalaman sesuai dengan tingkat pemahaman penulis, semoga bermanfaat :
- Tidak ada unsur kepentingan tertentu dalam hal ini, karena semua ini hanyalah sekedar jalan yang ilusif adanya. Lalu bagaimana mungkin hasilnya terlihat seperti nyata? Yang tidak nyata tentunya tidak akan abadi dan penuh dengan pertentangan. Seperti fatamorgana dari tampilan luar nampak memikat tetapi dalamnya kosong. Lalu untuk apa seseorang harus menghasratkan hal-hal tersebut? Karena semuanya ibarat seseorang sudah sekarat dan tinggal menjemput maut, semuanya tidak akan bertahan lama.
- Manusia melakukan berbagai cara untuk berekspresi mengejar ambisi dan obsesi. Demi semua itu sering ia melupakan tujuan hakiki dari keberadaannya, sehingga seringlah ia terjebak dalam keterikatan delusi.
- Ego merupakan musuh utama dalam upaya peningkatan kesadaran, ego adalah kreasi ketidaksadaran, ego adalah penyebab semua penderitaan. Dimana hadir ego hadir pula rasa khawatir yang melahirkan ketidaksadaran dan penderitaan. Berbagai upaya ibadah dan amal yang dilandasi sebuah ego sungguh perbuatan yang sia-sia. Ego adalah akar semua penderitaan yang hadir di dunia ini.
- Kesadaran bersifat tidak stabil ibarat seperti burung merak ia melenggang dan menari terus berkelana untuk memenuhi setiap hasratnya. Karena terbentur dan kesandung hal-hal seperti inilah kehadirannya untuk melaksanakan berbagai unsur kebajikan dan kebijakan diri tertunda.
- Kapasitas kesadaran akan meluas dan berkembang bila ia mampu mengendalikan setiap pikiran liar beserta indera-indera pendukungnya. Karena seberapa tingginya tingkat kesadaran seseorang, ia akan kehilangan stabilitasnya bila indera-inderanya tak terkendalikan.
- Sedikit saja terlepas dari jalur kesadaran kita akan di hadapkan pada arus perputaran nafsu dan ego. Sehingga tanpa tekad yang kuat untuk berubah dan bertahan pada jalur kesadaran kita akan kehabisan energi untuk dapat kembali kepada kesejatian diri.
- Pikiran yang liar dan ego yang mengkristal adalah penghalang terbesar bagi perkembangan spiritual dalam jalan mencapai penerangan bathin.
Maha karya agung Vasistha yoga merupakan intisari dari kisah Ramayana itu sendiri,dalam shastra ini banyak diajarkan tentang ke-Esa-an, atau dengan kata lain non-dualitas dari sang Atman, yang menyiratkan bahwasanya tidak ada perbedaan antara Yang Maha Esa dan manusia secara spiritual, antara sang jiwa dan sang Brahman. Demikian, semoga butir-butir mutiara kesadaran ini melarut dalam pemahaman kami.
Terimakasih Guru,
Terimakasih Para Sahabat,
Terimakasih Keberadaan.
Namaste.
Sumber : http://shantigriya.tripod.com/
No comments:
Post a Comment