22 October 2010

Menjadi Bagian dari Perubahan Tanpa kekerasan



Perubahan mesti dimulai dari diri sendiri. Jangan mengharapkan perubahan dari dunia luar. Jangan menunda perubahan diri hingga dunia berbeda. Coba perhatikan, dunia ini senantiasa berubah. Kalau kita tidak ikut berubah, kita menciptakan konflik antara diri kita dan dunia ini.
Cara-cara mengatasi setiap permasalahan dengan cara-cara damai dan santun adalah salah satu prinsip yang banyak digunakan oleh para jiwa besar, para pemberani. Salah satu tolok ukur yang nyata dari kearifan bathin. Ia yang telah melihat bahwa kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan permasalahan justeru akan menimbulkan dendam dan rentetan aksi-aksi negatif lainnya akan mengunakan cara damai dengan berpegang teguh pada energi kasih.

Para pemberani ini meyakini benar bahwa kasihlah satu-satunya jalan yang sanggup menyelesaikan setiap permasalahan, ia tidak sekedar menyelesaikan permasalahan dipermukaan namun kasih akan sanggup mengurai setiap persoalan sampai ke akar-akarnya.

Energi kasih adalah energi penciptaan jagad raya, ia menaungi dan melingkupi setiap gerak laju kehidupan, suatu energi murni yang sangat lembut namun sangat dahsyat. Karena begitu lembut dan ringannya ia nyaris sulit dikenali. Hanya pribadi-pribadi yang tulus dan selalu terhubung dengan sumber pernciptaan sajalah yang senantiasa sanggup merasakan kehadirannya.

Ketika aura kasih ini telah menyelimuti jiwa seseorang maka tiada lagi batas-batas yang mampu membelenggunya, berbagai jenis pengotakan manusia akan sirna, pandangannya akan menyatu dengan segenap penjuru semesta. Ia akan menjadi sangat universal.

Ia telah melihat bahwa setiap umat manusia, bahkan kehidupan  yang berjiwa memperoleh hak yang sama untuk hidup, belajar dan berevolusi menuju kesempurnaan jiwanya. Perbedaan warna kulit, agama dan keyakinan, pekerjaan dan jabatan bahkan wujud tataran fisik kehidupan tidak akan mengganggu dan menghalangi pandangannya untuk berbagi kasih, berbagi kedamaian.

Ia akan mengampuni seorang maling, ia akan memaafkan setiap orang yang telah menyakiti hatinya, bahkan rasa cinta dan kasih itupun akan terbuka lebar bagi setiap orang yang memusuhinya. Karena ia meyakini betul bahwa setiap persoalan yang menghampirinya, akan dilihatnya sebagai berkah gusti dalam peningkatan kesadarannya, salah satu sarana gusti untuk memuliakan bathinnya.

Meraka yang berada di dalam jalan damai menyadari betul bahwa setiap aksi menyebabkan reaksi, setiap sebab akan berakibat, dalam surat cinta ‘‘Boss Besar’ di sampaikan ......

Setiap aksi menimbulkan reaksi yang setimpal. Ini merupakan hukum alam. Setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya. Setiap orang bertanggung jawab terhadap alam, terhadap keberadaan – terhadap Tuhan.

Janganlah sekali-kali membalas aksi kejahatan dengan kejahatan, kekerasan dengan kekerasan, karena setiap orang yang membalas kejahatan dengan kejahatan menjadi jahat. Setiap orang yang membalas kekerasan dengan kekerasan menjadi keras.

Jadikanlah pengendalian diri sebagai tujuan hidup, sebagai jihad… Bersungguh-sungguhlah untuk mengupayakan hal itu, kemenangan akan selalu ada di genggaman, dan kesempurnaan dalam hidup ini akan dapat diraih. Jadikanlah pengendalian diri sebagai kebiasaan, maka perangkap dunia yang ilusif ini tidak akan membelenggu kita. Dunia yang saat ini ada, dan sesaat kemudian tidak ada, ini tidak akan memerangkap kita.

Terimakasih Guru, Jaya Guru Deva.

No comments:

>>>

-



-