Ilmu Jambu
Seisi semesta diliputi oleh hukum karma, apapun yang di tanam, maka hal yang sama juga akan di dapatkan,
(Sri Goswami Tulsidas)
Pada suatu saat datanglah seorang murid kepada seorang guru. Dengan rendah hati sang siswa memohon agar sang guru mengajarkan akan teori tentang karmapala kepadanya.
Oleh sang guru, siswa tersebut diminta untuk menanam sebutir biji jambu klutuk di halaman padepokan, kemudian ia diminta kembali setelah lima tahun. Lima tahun waktu yang dijanjikan berlalu dan sang siswa kembali ke gurunya. Oleh guru sang siswa dipersilahkan melihat biji jambu yang pernah ditanamnya lima tahun yang lalu, kemudian melaporkan kepada sang guru apa saja yang telah terjadi selama ini dengan tanaman tersebut.
Sejenak kemudian sang siswa kembali dan melaporkan bahwa telah tumbuh sebatang pohon jambu yang amat sehat, kokoh dan berbuah amat lebat. Sang guru : “Apa saja yang telah dikau pahami mengenai pohon jambu tersebut?”
Siswa : “Pohon tersebut telah tumbuh subur dan penuh dengan buah jambu yang ranum.” Sang guru : “Baiklah kalau begitu, harap kembali lagi setelah lima tahun.” Siswa ini kebingungan, namun tidak berdaya menolak sang guru, iapun pergi ke desanya dan kembali lima tahun kemudian.
Dengan welas asih sang guru berkata : “Coba kembali amati pohon jambu yang telah dikau tanam. Amatilah fenomena pohon ini secara cermat, apa saja yang telah terjadi dengan pohon ini dan apa dampak pohon tersebut ke lingkungan kita. Tidak perlu cepat-cepat, habiskan beberapa hari kalau perlu untuk mengamati pohon ini”. Sekali ini sang sishya secara berhati-hati mengamati pohon tersebut selama beberapa hari, kemudian penuh dengan kebijaksanaan ia kembali ke sang guru.
Sang guru : “Apa saja yang telah dikau amati dan pelajari selama ini ?”
Siswa : “Aku telah menemukan sebuah fenomena yang amat menakjubkan. Sepuluh tahun yang lalu aku menanam sebutir jambu, yang ternyata telah dipelihara dengan baik dan dipupuk oleh para siswa di padepokan ini. Ternyata pohon tersebut telah tumbuh kekar dan berbuah amat banyak. Pohon ini sendiri dikunjungi oleh pencuri dan juga para siswa yang menikmati dan menghaturkan buah jambu sebagai ucapaan syukur di padepokan guru. Lebih dari itu, tidak terbilang banyaknya para pengunjung pohon ini seperti burung, semut, kupu-kupu dan sebagainya. Lebih dari itu, seluruh desa di sekitar ini ternyata juga telah menanam buah jambu ini dan pohon-pohon yang ranum telah tersebar di mana-mana. Yangkutanam hanya sebutir biji jambu, namun yang kulihat saat ini tidak terhitung kesinambungannya, dan entah sampai kapan lagi semua fenomena ini akan berkelanjutan, seperti tidak akan ada habis-habisnya.”
Sang guru : “Kalau begitu pahamkan dikau sekarang akan hukum karma bahwasanya apa yang kau tanam akan kau petik!. Namun yang kau petik tidak ada habis-habisnya, padahal semua itu berasal dari sebutir biji jambu.” Kemudian sang guru menambahkan bahwa semua itu masih sebagian kecil dari fenomena hukum karma, karena Hukum Karma yang hakiki sulit dijangkau bahkan oleh siapapun bahkan oleh para resi-resi agung sekalipun.
Jaya Guru Deva.
No comments:
Post a Comment