28 February 2010

Rancangan di Balik Peristiwa dan Karma


Hukum-hukum keberadaan

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini berputar sesuai desain sang sutradara agung kehidupan…..
Dari semut kecil yang berjalan mundur sampai si raksasa gajah yang pandai bermain bola, semuanya bergerak dan bergetar sesuai dengan kecenderungaan-kecenderungan mayor selama evolusi panjang perkembangan kesadarannya. Sesuai dengan jalan kodratnya. Selama itu pula system hukum-hukum keberadaan mengatur eksistensi kesadaran setiap makluk dengan begitu teliti dan rapi sesuai dengan proporsi tendensinya.
Ada beberapa hukum permanent penggiling dan pemutar jagat raya, antara lain;
  • Hukum perubahan, hukum evolusi. bahwa tidak ada sesuatu yang tetap, segala sesuatu bergetar dan berubah dan berevolusi. Yang muda menjadi tua, yang lahir pasti mati, yang sekarang ada besok akan menjadi tidak ada.
  • Hukum sebab-akibat, aksi-reaksi,hukum kausal. sopo nandur mesti ngunduh. Yang berbuat baik masuk sorga dan yang berbuat jahat masuk neraka.
  • Hukum dualitas, pertentangan, tolak menolak (adhesi) perlawanan dua kutub yang berbeda. Ada siang ada malam, ada baik ada buruk, ada sedih ada gembira, ada hidup ada mati.
  • Hukum tarik menarik, kohesi (attraction) sesuatu menarik sesuatu yang mempunyai tendensi dan kecenderungan yang mirip. Kemiripan menarik kemiripan. Seorang kutu buku menyukai perpustakaan, seseorang spiritualis lebih nyaman bersahabat dengan para teman dalam komunitas yang sama.
  • Hukum kekekalan. Kekekalan energi. Bahwa pada subtansi yang paling mendasar dialam semesta ini adalah energi. Yang ada hanya perubahan wujud kasatmata saja. Energi tidak dapat dihilangkan maupun dihancurkan.


Tidak ada sesuatu yang kebetulan didunia ini….

Aku meyakini bahwa kelahiranku kali ini merupakan penyesuaian karma-karmaku di masa lalu….. demi peningkatan kesadaran dalam diriku. Segalanya sangat jelas terbaca dalam benak dan rasaku…..
Desain keberadaan begitu rapi, dimana aku harus lahir, bagaimana bentuk fisik dan kepribadianku, bagaimana keadaan keluargaku, dan dengan siapa-siapa aku harus berhubungan, semuanya begitu sesuai dengan kecenderungan kesadaranku.
Utang piutang karma mesti dilanjutkan dan diselesaikan….
Semesta memberikan kesempatan dan tempat yang layak dan paling sesuai bagi perkembangan spiritual dan kesadaranku.


Kelahiranku

Aku lahir di Karanganyar, Jawa tengah pada puluhan tahun yang lalu.Terlahir di keluarga yang kurang mengenal pendidikan. Agama formal kurang ditekankan dalam kehidupan keluargaku, Hanya kakek dan nenek dari ayah yang lebih spiritual dengan tradisi kejawennya yang kental. Dari sanalah pendidikan dasarku dimulai. Kakek dan mendiang neneklah yang sering menasehatiku agar selalu bersikap eling dan waspada serta giat laku prihatin dengan puasa. Serta menjalankan ajaran leluhur sesuai dengan budaya mereka, budaya jawa mengingat aku lahir sebagai orang jawa, dan tak usah mengikuti tradisi-tradisi asing yang kita tidak tahu pasti juntrungnya. Apresiasi saja budaya sendiri yang sesungguhnya lebih kaya dari budaya import yang belum tentu cocok dengan kita. Budaya sendiri akan lebih meresap dan mendarah daging, begitu nasehat mereka . Kakek, nenek kalian luar biasa …. Pemikiranmu sungguh maju.


Kehidupan masa kecil

Kata ibu di waktu bayi aku sering sakit-sakitan dan menangis dimalam hari sehingga menyusahkan seluruh anggota keluarga. Dan pernah hampir terbakar ketika tertidur lelap dan bantal yang kupakai ketumpahan minyak lampu pelita di malam hari di saat tidur pulas, api membakar hampir sebagian besar bantal yang kupakai tidur, untung bapak terjaga dan mampu mengamankan situasi…
Di masa kecil aku memiliki beberapa penyakit yang menjadi bahan ejekan teman-teman waktu kecil, aku begitu tersiksa dengan keadaan itu, aku sering menangis dibuatnya.
Sebagai anak yang lahir di pedesaan aku merupakan anak desa yang paling tidak bisa berenang, dan lima kali aku diambang maut, tenggelam di sungai yang berbeda namun Tuhan masih menyelamatkan nyawaku. Aku banyak berhutang nyawa pada teman-teman waktu kecilku.
Kehidupan keluargaku diwaktu aku kecil begitu berantakan, Ayah dan ibu sering cek-cok dan beradu mulut, bapak sering mengamuk dan ibu sering menangis dimalam hari, dan hal itu sering membuatku tidak bisa tidur dan stress dan hal itu menjadi trauma yang berkepanjangan. Kehidupan keluargaku begitu amburadul di berbagai segi waktu itu. Sikap ayah yang jauh dari kesadaran menggoreskan dendam… Aku begitu terkungkung oleh kebodohan dan ketidaksadaran orangtua.
Terimaksih Ayah, terima kasih ibu semoga utang piutang karma kita terselesaikan, terimakasih atas segala kebaikan, cinta dan kasihmu… kalianlah guru sejatiku. Maafkanlah kesalahanku selama ini.Maafkan juga aku telah menulis kisah ini.


Kehidupan masa Remaja

Kehidupan masa remajaku tidak jauh berbeda, kehidupan dalam keluargaku makin parah dan jauh dari bahagia. Ayah makin jauh terperosok dalam ketidaksadaran dan ibu hanya bisa menangis dan menangis. Semua harta warisan dari kakek dan nenek ludes terjual, dan tinggal sepetak rumah yang ditinggali, hingga keluarga banyak terbelit hutang hingga kini akibatnya masih terasa…. Dan terasa dendamku semakin membara, dan rasa-rasanya sepertinya hanyalah ayahku satu-satunya musuhku di kehidupan ini.
Dengan keadaan keluarga yang demikian membuatku mencari pelarian ke judi dan minum minuman keras dan berapa kali aku hampir sekarat karena over dosis.
Dan tidak cukup sekian aku beberapa kali nyawaku hampir direnggut maut dalam kecelakaan. Nyaris bus maupun kereta api menyapu nyawaku…


Ketidaknyamanan hidup, nasib yang kurang beruntung dan perannya dalam peningkatan kesadaran.

Mungkin model dan karakter serta bentuk kehidupan yang seperti inilah yang paling tepat, sesuai dengan karma-karmaku dimasa laluku. Yang dari masa kecil hingga tua sering tertimpa sial, hidup kurang nyaman, dan sering tertimpa peristiwa yang hampir merenggut nyawa.dan berbagai hal yang kuanggap penderitaan sebagai media yang paling tepat untuk mengikis ego, sarana yang tepat untuk menyibak ketidaksadaran, dan meningkatkan kesadaran diri, mengenali diri. Siapakah diriku sebenarnya? Sesuai dengan pemahamanku saat ini, bahwa identitas-identitas yang terlihat ini sebenarnya bukan diriku, mereka hanya singgah untuk sementara, segala yang kuanggap suratan takdir, nasib, dan segala sesuatu yang masih dapat dipikirkan bukanlah diriku.
Dan kesempatan untuk kembali pada diriku yang sejati telah datang, sang guru telah hadir untuk membangunkanku, dan mencoba melepaskanku dari jeratan illusi maya, dan menarikku dari perputaran roda kelahiran dan kematian yang tak pernah berakhir. Untuk menyatu kembali kepada diriku yang sebenarnya yaitu sang kesadaran murni.


Beberapa peristiwa penting dalam hidupku

Kesementaraan harta
Terlahir diantara keluarga amburadul dimana orang tua kurang memiliki pendidikan yang memadai, sehingga keluarga menjadi bangkrut dan berantakan karena sang ayah yang menjadi kepala keluarga jauh dari kesadaran dan tidak memiliki tanggungjawab kepada ibu dan anak-anaknya dan lebih mementingkan diri sendiri. Disaat anak-anaknya membutuhkan kasih sayang penuh. Justru orang tua malah sering berselisih, cek-cok, dan seluruh harta ludes dan tanpa perhitungan menyisakan banyak hutang, dan kepedihan.
Dari peristiwa itu aku memaknai bahwa segala macam kekayaan materi itu tidak langgeng, mungkin sekarang kita masih menimbun gunungan harta tapi kelak kita akan kehilangan dia, maka selagi masih bisa gunakan harta untuk hal-hal yang baik dan berguna.


Peristiwa-peristiwa yang hampir merenggut nyawa
Kerap dan mungkin bisa dianggap sering diwaktu yang lalu aku mengalami saat-saat dimana maut hampir merenggut nyawa. Satu kali dimasa bayi, dimana saat tidur lelap bantal yang kupakai hampir ludes dimakan api. Dimasa kanak-kanak lima kali tenggelam di sungai, di lima tempat yang berbeda, dengan perut yang penuh air, lima kali pula teman-teman yang berbeda menyelamatkanku. Lima kali dimasa remaja. Tiga karena minuman keras, karena over dosis dan jantung yang lemah mengakibatkan aku sulit bernapas dan hampir berujung kematian, dan dua kali dalam kecelakaan motor.
Pelajaran yang kuperoleh; mungkin banyak kesalahanku dimasa lalu, hingga perlu pemurnian. Dan seringnya mengalami saat menghampiri maut membuatku menjadi penasaran mengenai apa itu kematian? Karena berkah guru dalam buku beliau “Kematian dan panduan untuk menghadapinya dengan senyuman” membuat lega dan tidak takut mati, hahaha….terimakasih guru.


Tentang kehidupan dan proses peningkatan kesadaran

Diyakini bahwa saat kelahiran seseorang kedunia ini, sifat, karakter, nasib serta bentuk fisik seseorang secara umum sangat dipengaruhi oleh karma, dan kecenderungan utama disaat-saat kehidupan sebelumnya. Dan keberadaan pun menampilkannya ke dunia dengan system tertentu. Salah satunya adalah perpaduan konstelasi bintang, misalnya bahwa seseorang yang lahir dihari tertentu, yang dipengaruhi konstelasi bumi, matahari dan bintang tertentu akan mempengaruhi watak dan nasib seseorang sepanjang masa hidupnya. Yang tentunya disesuaikan dengan kecenderungan karma masa lalunya.
Menurut Guru, obsesi terakhir manusia sebelum mati, membuat “mind” yang meninggalkan tubuh masih terikat dengan bumi dan akan mencari tubuh baru yang sesuai untuk menyelesaikan obsesinya. Kecewa tentang cara mendidik anak, akan mengakibatkan lahir lagi untuk mendidik anak dengan cara yang baru. Mati muda dimana obsesi seks belum selesai, akan lahir lagi dengan nafsu seks yang menggebu-gebu. Jabatan idaman yang masih menjadi obsesi, menyebabkan lahir lagi untuk menyelesaikan obsesinya. Istri yang dendam pada suami yang bertindak semena-mena,akan lahir gantian membalas untuk membalasnya. Orang yang ada kaitan kasih dan benci akan lahir di sekitar seseorang, untuk menyelesaikan hutang-piutangnya. Bahkan seorang Master bila ingin lahir kembali untuk membantu orang lain meningkatkan kesadarannya, dia membuat dirinya kecewa sebelum kematiannya, misalnya belum ada satu pun muridnya yang cerah. Maka dia akan lahir kembali dan alam akan berbahagia mencarikan tubuh yang sesuai dengan “mind’nya. Orang yang sudah tidak punya keinginan lagi, orang yang setiap saat hanya membhaktikan dirinya pada Yang Maha Kuasa, sudah bisa melepaskan diri dari bumi dan “mind”-nya pecah memberkahi bumi.


Kekurangsempurnaan tubuh fisik, penyakit serta perannya dalam peningkatan kesadaran

Aku terlahir di dunia ini puluhan tahun yang lalu, dengan menyandang banyak kekurangan dalam bentuk tubuhku, serta banyak penyakit yang bersarang di dalamnya.
Itu semua membuatku menjadi lebih ingin tahu apa sebenarnya makna hakiki yang harus kupelajari, dan kupahami dari tampilan fisikku. Sebuah kereta manusia yang berguna untuk menjelajah mayapada. Melampaui yang fana dan meraih yang baqa`. Menembus illusi mencapai yang illahi.
Adakah semuanya berperan dalam peningkatan kesadaranku?

Dibalik tubuh yang kurus dan kerempeng.
Terlahir dengan fisik kerempeng, daya tahan tubuh yang ringkih memang sedikit membuat nyaliku menciut, kurang pede dan tidak optimal dalam mengerjakan pekerjaan yang memerlukan kekuatan dan tenaga yang besar. Maupun dalam berinteraksi dengan lawan jenis.
Sering terlihat orang yang mempunyai fisik yang sempurna terlalu mengagung-agungkan ketampanan, kecantikan maupun keindahan tubuhnya. Sedang mereka memiliki nasib yang kurang beruntung memiliki tubuh dan wajah dibawah standart hanya bisa diam bahkan kalau perlu meratapi kekurangan diri.
Tapi aku bersyukur karena dibalik segala kekurangan ini aku melihat peran Tuhan dalam peningkatan kesadaranku sungguh luar biasa. Tubuh yang kerempeng dan kurus kering yang terlihat jarang makan yang menjadi sarang penyakit ini mengingatkanku pada sabda sang guru, bahwa tubuh ini bukan dirimu. Maka janganlah kau terikat olehnya, tubuh ini hanya menunggu waktu untuk membusuk dan menghilang dari penglihatanmu, masa sewanya terbatas. Tubuh yang jelek ini mestinya bisa menjadikanmu menjadi pribadi yang tidak sombong, namun lebih bisa mawas diri.
Walau demikian bersyukurlah, dan gunakan kereta tubuhmu untuk berkarya lebih baik demi dharma dan kesadaran. jangan lupa merawatnya dengan sebaik mungkin. Demikianlah aku menasehati diriku.

Dibalik kekurangan fungsi indra-indra tubuh
Walau memiliki sifat keras kepala namun kepalaku sering sakit pusing hingga menghabiskan beberapa tablet puyer tiap minggunya, terlalu banyak berpikir dan menguras energi, memiliki makna agar aku lebih banyak melakukan olah meditasi dan menundukkan kepala.
Memiliki mata rabun dan hanya bisa melihat jelas bila memakai kacamata minus yang tebal merupakan berkah tersendiri. Mempunyai makna agar aku lebih menggunakan mata hati dalam melihat segala sesuatu, dan tidak terlalu mempercayai mata wadak. Merupakan filter untuk melihat, mendapat informasi serta memvisulalisasikan kebenaran.
Memiliki telinga yang agak tuli atau budhek mempunyai makna agar aku lebih banyak mendengarkan, terutama mendengar suara hati, suara nurani ketimbang suara-suara opini dari luar yang belum tentu kebenarannya.
Memiliki mulut dan dagu yang tongos mempunyai makna agar aku lebih bisa menjaga mulutku dari berbicara hal-hal yang tak berguna. Dan mampu diam mengontrol diri. Serta menjadi filter bagi keluar dan masuknya sesuatu dari tubuh. Mana yang layak masuk untuk di makan dan mana yang tidak. Karena apa yang kita makan sangat mempengaruhi apa yang kita hasilkan dalam hidup ini.
Memiliki wajah yang keriput nampak tua, pipi yang kempot namun terlihat ceria karena sedikit tampan dan bersinar, mungkin karena sering tersenyum kali hehe…. Mempunyai makna agar aku tidak terlalu serius menghadapi hidup, dan selalu tampil ceria dalam menghadapi setiap persoalan. Dan membagi keceriaannya kepada orang lain. Karena aku yakin senyum dan keceriaan seseorang menandakan tingkat kebahagiaannya.
Memiliki jantung yang lemah dan sering sesak nafas bila terlalu kelelahan menandakan agar aku lebih bisa mengatur nafas, bermeditasi menyelaraskan pola nafas dan pikiran. Dan lebih fokus pada Ia yang meniupkan hidup pada diri kita.
Memiliki pencernaan yang buruk, sehingga walau banyak makan tetapi tetap kurus, lambung tidak mampu menyerap sari-sari makanan dengan baik. Mempunyai makna agar aku lebih banyak prihatin, laku puasa dan tidak serakah dalam segala hal agar intisari kehidupan dapat terserap kedalam kesadaranku.
Memiliki organ seks yang mudah terangsang dan tegang bila ada pemicu dari luar menandakan agar aku lebih bisa mengendalikan diri, menjaga pergaulan, dan memilih sarana yang tepat untuk mengekspresikan diri dan berkarya. Energi kehidupan yang masih cair (Virya Paat) berupa nafsu hewani harus di kendalikan dan di ubah menjadi uap, angin(Shakti Paat) berupa cinta, kepedulian kepada kebenaran, menjadi kasih. Karena diorgan ini manusia sering mengalami kejatuhan.
Memiliki system pembuangan (Anus) Yang bermasalah mempunyai makna agar aku lebih bijak dalam membuang sampah-sampah kotoran dalam diri. Agar tidak mengotori lingkungan dan masyarakat sekitar.



Beberapa mimpi penting dalam hidupku

Mimpi belajar dari kebijakan para guru
Samar kulihat diriku duduk disamping sebuah meja pendek, dikiri-kanan meja tedapat tumpukan buku dan naskah kuno. Terlihat aku yang pada waktu itu mengenakan pakaian adat jawa komplit dengan blangkon sedang asyik membaca. Dan nampaknya aku tidak sendirian disekelilingku belajar nampak para guru suci duduk melingkar mengitari diriku. Wajah mereka nampak begitu tua, namun terlihat bercahaya, dan begitu bijaksana. Ada yang mengenakan sorban, ada yang berambut panjang, ada yang memakai blangkon, mereka nampak begitu antusias dan sabar menungguiku. Begitulah yang terlihat olehku. Lambat laun gambaran itu memudar dan hilang dari pandanganku.


Mimpi menjadi buddha
Seperti di suatu tempat dengan latar belakang candi-candi kuno, dengan pohon beringin raksasa yang rindang dengan akar yang menjulur ke bawah, seperti di Angkor watt. Di samping pohon dan candi terdapat tiga kolam dengan warnanya yang jernih hijau lumut tampak begitu indah sekali. Terlihat di salah satu sudut, dibawah pohon beringin yang besar, beralaskan lempengan batu yang bundar aku melihat perwujudan diriku dalam bentuk patung Buddha yang terbuat dari batu hitam, nampak kokoh sedang duduk bersila, bermeditasi. Terlihat begitu anggun, tenang, damai dan seimbang dalam keheningan. Apalagi dengan rembulan purnama dimalam hari sebagai latar belakangnya, bulan purnama yng bersinar lembut dan semburat merah nampak berpendar disekeliling kepala patung batu itu, patung itu nampak begitu hidup, berkharisma dan sakral. Ditempat yang begitu sunyi dan kuno aku merasa begitu damai dan bahagia. Suatu gambaran yang tak pernah ada duanya.
Namun lambat laun ketenangan itu sedikit memudar ketika kulihat tiga orang bidadari yang sangat cantik dengan berbalut sutra tipis dan bertelanjang dada, memamerkan kemolekan tubuhnya, berjalan dan bercengkerama menuju kolam dimana aku sedang duduk bersila. Terlihat keseimbangan diriku terusik, apalagi setelah membuka mata, kulihat ketiga bidadari itu melambaikan tangan, mengajakku ikut bergabung dan mandi bersama mereka. Kucoba untuk memejamkan mata kembali, namun godaan mereka tidak dapat kutolak. Terlihat mereka telanjang mandi di pinggir kolam, membuat hasratku tak terbendung lagi untuk menyambut mereka. Walau ku tahu dan kulihat bahwa didasar kolam sedang menunggu seekor naga raksasa bermata merah, tubuhnya berwarna kuning keemasan, dengan sirip-sirip berwarna pelangi sedang menungguku dengan mulut yang ternganga lebar. Itu pun aku tak peduli.
Dan nampak terlihat dengan jelas perwujudan patung diriku nampak memudar terlihat matanya mulai terbuka dan lehernya mulai tergerak tergoda kemolekan tubuh dan kecantikan para bidadari. Dan akhirya patung batu hitam itu pecah memudar dan berubah wujud dan menjadi diriku yang langsung turun terjun kekolam menyambut ajakan para bidadari. Dan sang naga pun menelanku. Lalu terbangunlah aku…

Mimpi di inisiasi oleh Guruji
Teringat saat itu kesadaranku antara tidur bermimpi dan terjaga kulihat diriku sedang bermeditasi lalu tidur terlentang aku merasa begitu tenang dan damai. Tiba-tiba muncul wajah guru, beliau tersenyum, kemudian terlihat beliau menyentuh kedua lututku, dengan sedikit sentuhan, kemudian menyentuh pula ujung kedua kakiku. Tiba-tiba aku merasakan memasuki sebuah terowongan yang sangat panjang, aku mendapati diriku terbang menuju suatu tempat yang begitu asing bagiku, badanku berputar-putar dilangit sekilas seperti diantariksa aku melihat planet-planet dan dunia-dunia muncul dan menghilang silih berganti.nampak disitu perputaran waktu tidak begitu berarti. Serasa aku berwisata mengelilingi alam semesta, nampak aku begitu tentram dan bahagia. Aku begitu tenang dan tidak mempunyai rasa takut, yang ada hanya rasa terpesona dan kekaguman melihat isi langit.
Dan setelah sekian lama berkeliling. Terasa tubuhku berputar lagi dan memasuki terowongan waktu dan aku melihat sukmaku memasuki tubuh wadakku yang masih tidur telentang.
Dan aku menyadari bahwa aku sedang bermimpi dan tiba-tiba segala sesuatu lenyap dari pandanganku. Aku sadar sepenuhnya bahwa aku akan terjaga. Aku bangun… aku bangun….gumamku dan akhirnya aku terjaga dari tidur….

Terimakasih Guru, semua ini berkah dari-MU

No comments:

>>>

-



-