08 April 2010

Untuk Kekasih


Aku sedang sedih, mataku berkaca-kaca, tak terasa air mata membasahi sudut pipiku. Nafas ini terasa berat dan menyesakkan dada. Di saat semua orang berbahagia, bersuka cita merayakan kemenangan. Aku termenung sepi di ujung hariku yang mulai mengering. Kabut gelap beriringan memenuhi langit biruku yang beranjak meniti pekatnya malam. Menyapu segala sudut, semuanya terasa hampa dan senyap. Semuanya gelap dan memilukan.
Kucoba merangkai sisa-sisa nafasku, yang bertebaran berserakan terhempas luka-luka cinta. Selusin anah panah asmara merobek, mencabik-cabik, menyayatkan luka dan kepedihan.
Wahai Intan Permata hAhatiku, jangan biarkan hati ini merintih, datanglah kepadaku, bawakan aku setangkai mawar penawar rindu. Jangan biarkan, jangan biarkan hidupku kali ini berlalu sia-sia. Karena hanya hadirmu pulalah yang sanggup menggerakkan nafasku.

Kaulah hidupku. Kaulah jantung hatiku.
Perjalananku, pengembaraanku dalam dunia yang fana ini akan terasa berat tanpa kau disampingku. Singgahlah kau dalam kalbuku, peluklah diriku dengan mesra, cumbuilah aku hingga yang terlihat hanya wajahmu, yang terdengar hanya namamu. Karena aku yakin kau tercipta untukku.
 
Meski seribu gunung menghadang aku akan mendakinya untuk menemuimu. Meski seribu matahari turun membakar ragaku namun hatiku hanya untukmu. Meski penantian seribu tahun sangat membosankan, aku akan setia menantimu, meski harus dibakar api cinta dalam seribu masa kehidupan aku akan rela menanti cintamu. Meski seribu Arjuna mengerumunimu langkahku tak akan pernah surut dan padam.
 
Yakinlah wahai bidadariku bahwa cintaku tulus. Dan aku yakin bila tidak hari ini, suatu saat kau akan membukakan pintu hatimu untukku. Karena bagiku di dunia ini tidak ada yang lebih penting selain dirimu. Kau segalanya bagiku kaulah hidupku.
Aku akan datang untukmu cinta.
From your server

No comments:

>>>

-



-