14 August 2010

Lagu Mahamudra



Catatan ini diambil dari Buku Tantra Yoga karya Bapak Anand Krishna, Terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama,Tahun 2002.

Ditulis sebagai sarana meniti ke dalam diri.
 
1
Mahamudra tidak dapat diajarkan.  (Mahamudra – ajaran utama yang tertinggi bagi bathin)
Karena kamu sudah sadar, Naropa – sadar berkat latihan-latihan yang kamu lakukan, sadar berkat pengalaman-pengalaman pribadi yang engkau peroleh, penderitaan pun engkau lewati tanpa mengeluh dan karena devosimu terhadap Guru, karena penabdianmu – maka wahai Naropa yang berbahagia. Naropa yang mulia. Naropa yang beruntung ambillah ajaran ini......
Ambillah ajaran yang kurahasiakan selama ini dan taruhlah dihatimu.

Keterangan : Ajaran Mahamudra ini dinyanyikan oleh Guru Tilopa kepada murid terkasihnya yang bernama Naropa.

2
Seperti langit, Mahamudra pun tidak bergantung pada sesuatu. Rileks dan mapankan dirimu dalam kemurnian dalam kejernihan yang tak pernah tercemar. Dan kebebasan pun sudah pasti kau peroleh.

3
Bila kamu melihat langit dengan pandangan yang kosong, maka penglihatan itu sendiri akan berhenti. Bila pikiran memperhatikan pikiran, maka jalan pikiran akan terhenti. Dan engkau memperoleh pencerahan.

4
Sepert kabut pagi yang menyatu dengan udara, tidak kemana-mana, tetapi berhenti berada. Begitu pula dengan mind, konsep-konsep buatannya akan “berhenti berada”, bila sifat hakiki mind itu sendiri disadari.

5
Dan ruang itu, kekosongan itu, langit itu tidak berwarna juga tidak berbentuk. Dan ruang ini tidak pernah tercemar. Warna putih maupun hitam tak pernah mempengaruhi dia.
Begitu pula inti mind kita – begitu pula mind kita yang sebenarnya. Melampaui warna dan bentuk. Apapun yang kita lakukan, bagaimanapun tindakan kita – baik atau buruk, bijak atau tidak – sesungguhnya tidak mempengaruhi mind. Tidak mencemarinya, tidak menodainya.

6
Kegelapan ribuan abad pun tidak mampu mengurangi cahaya murni matahari. Samsara ini, pengulangan yang tidak berkesudahan ini pun tidak mampu menutupi cahaya jernih yang berasal dari kesadaran murni – dari inti mind.

7
Langit ini, ruang ini disebut kosong, padahal sesungguhnya sebutan itupun tidak tepat. Karena langit, ruang atau apapun sebutannya - tak terjelaskan.  Sepert langit, seperti ruang – hakekat pikiran pun tak terjelaskan. Setiap penjelasan hanyalah permainan kata – fiksi. Disebut “kesadaran murni” atau “cahaya jernih” juga tidak tepat.

8
Pada hakekatnya mind seperti ruang (kosong). Seperti langit. Dia meliputi merangkul segala sesuatu di alam ini. Tenangkan dirimu, rileks, santai; duduk diam dan biarkan suara itu menggema; dan perhatikan bagaimana “dunia pikiran” berakir dengan sendiri.

9
Badan ini sesungguhnya kosong, tak berisi seperti bagian dalam bambu. Kesadaran atau mind yang sudah terjaga, bagaikan ruang kosong, bagaikan langit. Ia melampaui alam pikir. Santai, berdiamlah dalam sifat hakikimu. Dimana tidak ada keinginan untuk menguasai, juga untuk melepaskan. Mind tanpa sasaran, tanpa tujuan adalah Mahamudra. Dan bila “keadaan" ini dipraktekkan, maka akan menhasilkan pencerahan. Berkarya, bekerja tanpa pamrih.

10
Cahaya jernih Mahamudra tak terungkapkan oleh kitab-kitab suci dan tulisan-tulisan metafisika. Cahaya jernih ini justeru akan tertutup oleh konsep dan pendapat.

11
Aturan-aturan kaku justeru merusak samaya. (Samaya – Aturan sejati yang menggerakkan Anda dan saya; yang menggerakkan bulan dan bintang; yang karenanya sungai mengalir dan pepohonan tumbuh lebat. Adalah Kasih. Ya, Kasih – inilah peraturan sejati).
Dengan terhentinya kegiatan pikiran, pandangan-pandangan kaku pun lenyap. Seperti laut tak bergelombang. Atau gelombang laut yang bersatu dengan kedalaman laut. Saat itu pikiran sudah tidak liar lagi. Dia tidak lagi mencari kepastian dan kebenaran yang terkonsepkan. Samaya adalah pelita yang mampu menerangi kegelapan jiwa kita.

12
Kebenaran setiap ajaran, setiap kitab suci akan terungkapkan, bila seseorang sudah terbebaskan dari kesombongan intelektual dan melepaskan pendapat-pendapat kaku. Berada dalam Mahamudra, engkau terbebaskan dari samsara. Berada dalam keadaan seimbang itu, rasa bersalah dan segala macam negativitas pun menghilang. Setelah mencapai Mahamudra, keadaan tertinggi itu, engkau menjadi cahaya bagi ajaran ini.

13
Mereka yang bodoh menganggap remeh Mahamudra; Karena ketidaktahuan itu, mereka sibuk melawan “banjir samsara”. Kasihanilah mereka, ........ Mereka gelisah dan patut dikasihani!
“(Bila) engkau sudah merasa cukup menderita, sudah ingin bebas dari penderitaan, maka beradalah bersam seorang Master.” Bila berkah dia menyentuh jiwamu, hatimu, maka pikiran akan terbebaskan.

14
Dengarkan dengan sukacita!
Investasimu di dalam dunia ini tidak akan membawa hasil. Malah menyebabkan kegelisahan. Keterlibatanmu dengan dunia sungguh tidak bermakna. Carilah kebenaran dibaliknya.

15
Dengan melampaui dualitas yang disebabkan oleh mind, penglihatanmu menjadi jernih. Dalam keadaan hening, ketika mind berhenti terjadilah Meditasi. Bertindak spontan – itulah tindaan yang tepat. Ketika harapan dan rasa khawatir sirna, tujuan pun tercapai (dengan mudah).

16
Tak terpengaruh oleh bayang-bayang pikiran, sesungguhnya (layar) mind bersih, jernih. Untuk mengikuti Buddha, tidak perlu mengikuti apa-apa. Untuk memperoleh pencerahan, engkau tidak perlu melakukan sesuatu.

17
Dengarkan dengan penuh simpati!
Dengan memahami betul bahwa kegiatan-kegiatan duniawi hanya menghasilkan kekesalan.....
Dengan menyadari bahwa tak sesuatupun bertahan.......
Bahwa segala sesuatu hanyalah illusi, seperti dalam mimpi.......
Illusi yang tak berarti ini hanya menimbulkan rasa jenuh dan frustasi.
Berbeloklah dan lepaskan pencarian yang tak berarti.

18
Lepaskan keterlibatanmu (rasa keterikatanmu) dengan rumah, keluarga dan sahabat.... Bermeditasilah seorang diri di dalam ‘hutan’ atau ‘pegunungan’; beradalah disana dalam keadaan non meditasi. Dengan mencapai apa yang tak tercapai. Engkau mencapai Mahamudra....

19
Sebuah pohon tumbuh bercabang-cabang dengan daun lebat; tetapi bila dipotong akarnya pohon itu akan mati. Begitu juga, bila akar mind di potong, ranting kelahiran dan kematian tak akan hidup.

20
Sebagaimana cahaya satu pelita bisa menghilangkan kegelapan berabad-abad; kilasan pencerahan bisa menghapuskan kondisi-kondisi yang tercipta karena hukum sebab-akibat. Sekaligus menyembuhkan kebutaan rohani.

21
Dengarkan dengan sukacita!
Kebenaran melampaui mind tidak bisa dipahami, tidak bisa ditangkap oleh mind. Untuk berkarya tanpa pamrih sekaligus melampaui mind, beradalah senantiasa dalam kesadaran murni......

22
Biarkan kotoran pikiran mengendap.....
Baik negatif maupun positif – dua-duanya harus dihindari. Apapun yang terlihat begitulah adanya....
Tanpa ditambah atau dikurangi sesuatu, dunia inilah Mahamudra.

23
Setiap pikiran, setiap perasaan lenyap dalam kemahaadaan yang tak pernah lahir ini....... Jangan angkuh, jangan tertipu, jangan menghitung laba-rugi, jangan ragu-ragu. Beradalah dalam “inti-diri” yang tak pernah lahir itu......  Biarlah semua konsep meleleh (dalam kemahaadaan itu), baik yang menyangkut dirimu maupun yang menyangkut semesta.....

24
Penglihatan yang jernih, penglihatan utama akan membuka semua pintu. Meditasi yang benar, meditasi utama akan berhasil menggali kedalaman tak terbatas. Pekerjaan baik, pekerjaan utama tidak diatur, tetapi sangat menetukan. Dan tujuan terakhir, tujuan utama, adalah menjadi manusia biasa, tanpa harapan, tanpa rasa takut....
25
Pertama-tama tindakanmu (sungguh dahsyat) seperti sungai turun dari ketinggian.... Di tengah nanti ia mengalir santaj seperti sungai gangga..... Terakhir bila sudah bertemu dengan laut, sungaipun menyatu dengan lautan itu. Persis seperti pertemuan anak dengan ibu.

26
Dan bila kesadaranmu masih rendah dan engkau belum bisa mengikuti instruksi-instruksi ini....
Disiplinkan dirimu (dalam hal berlatih), sampai kesadaranmu betul-betul sempurna.

Maha mudra sudah selesai sekarang kita memasuki tahap Karmamudra.
27
Saat mengamalkan karmamudra akan timbul rasa bahagia dan kesadaran akan kasunyatan....
Nah, dengan kesadaran itu – dimana sarana dan tujuan sudah menyatu.... Pelan-pelan, keluarkan, tahan dan tarik kembali boddhichitta.... Dan dengan membawa “kesadaran murni” itu kepusat, ke sumber, biarlah dia kemudian menyebar keseluruh badan.....
Tiadanya nafsu birahi dan keterikatan akan memunculkan kesadaran.

28
Dengan mempraktekkan Mahamudra dalam kehidupan sehari-hari kamu akan memperoleh .......
  1. .......
  2. ........
  3. ........
  4. ........
  5. ........
  6. ........
  7. Pencerahan Purna



Terimakasih Guru, Jaya Gurudeva.

No comments:

>>>

-



-