Setiap saat pikiran-pikiran mendapat simpul-simpul informasi, informasi yang terus mengalir tanpa henti sepanjang hari. Melalui mata, melalui telinga, hidung, lidah dan berbagai indera perasa lainnya pikiran kita terhubung dengan dunia luar. Setiap aktivitas panca indera terus beraktivitas menyajikan informasi. Mereka tanpa henti terus membombardir pikiran. Tak ayal interaksi keduanya melahirkan berbagai anak pikiran yang berupa keinginan-keinginan.
28 October 2010
Membakar Semua Masalah
22 October 2010
Menjadi Bagian dari Perubahan Tanpa kekerasan
Perubahan mesti dimulai dari diri sendiri. Jangan mengharapkan perubahan dari dunia luar. Jangan menunda perubahan diri hingga dunia berbeda. Coba perhatikan, dunia ini senantiasa berubah. Kalau kita tidak ikut berubah, kita menciptakan konflik antara diri kita dan dunia ini.
21 October 2010
Menggapai Jiwa Yang Cair
Kelembutan dan hati yang cair adalah salah satu hasil dari olah spiritual, sesuatu yang cair dan lembut akan mampu meresap kedalam pori-pori, ia akan menyusup diantara sela-sela dan sudut-sudut yang sulit terjangkau. Ia seperti air yang lembut dan sejuk yang memberikan banyak kenyamanan dan kesegaran, menghilangkan rasa dahaga, ia juga berguna dalam membersihkan setiap kotoran dan melarutkannya.
Belajar Kebijaksanaan
Sepanjang usia, sepanjang umur, sepanjang hidup sepanjang jalan kenangan yang tersisa menorehkan selaksa pelajaran, segudang pengalaman yang mesti ditelaah lebih dalam. Dalam rentang waktu yang berjalan adakah kita telah merasa berdamai dengan diri sendiri. Ataukah justru hidup terlalu sibuk memacu konflik bathin yang tidak berkesudahan.
19 October 2010
Membersihkan Ruang Bathin
Dalam salah satu surat cinta Guru dituliskan Ia yang mengetahui sifat kebinatangan dalam diri orang lain adalah kebinatangan didalam diri, ia yang melihat kebuddhaan dalam diri orang lain adalah Buddha didalam diri. Setiap kita menunjukkan jari telunjuk kita kearah seseorang, maka keempat jari yang lain akan menunjuk kearah kita. Inilah kebenaran yang nyata.
18 October 2010
Secercah Pelita yang Bersemayam Dalam Hati
Bagaikan berjalan di kegelapan malam yang pekat. Setiap ayunan langkah kakiku kerap terbentur bebatuan terjal , aral yang menghadang. Dan luka-luka yang tergores dari duri-duri masa lalu masih terasa nyeri dan perih. Namun langkah-langkah kaki itu tak mau terhenti, ia kian kemari berputar-putar tak tahu arah.
Subscribe to:
Posts (Atom)
>>>
-
-
-